Tahun 2013 lalu diwarnai dengan kegaduhan maraknya Kasus Korupsi yang
menghiasi media dan menjadi perbincangan seru dalam masyarakat. Tengok
saja, hampir setiap hari masyarakat disuguhi berbagai kasus skandal
Korupsi. Mulai dari kasus Korupsi Bailout Bank Century, Kasus Hambalang,
Kasus Simulator, Impor daging sapi dan kasus yang
menimpa Ketua Mahkamah Konstitusi. Sudah banyak pejabat negara,
pengusaha, politisi dan komponen masyarakat lainnya yang mendekam di
hotel Prodeo dan dicap sebagai koruptor. Namun ternyata hal itu tidak
membuat jera, faktanya kecenderungannya setiap waktu korupsi semakin
riuh.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk
pemerintah pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya
korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan
pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung
korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harfiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.